Bisnis perlu mengeluarkan biaya-biaya agar dapat beroperasi dan menghasilkan keuntungan. Permasalahannya, banyak pengeluaran bisnis yang seringkali sulit dibedakan antara sebagai pengeluaran pribadi pemilik usaha atau sebagai pengeluaran untuk keperluan bisnis. Misalnya saat harus mentraktir pelanggan yang adalah rekan lama pemilik, atau, saat ia mengisi bensin dan makan di tengah tugas dinas. Apakah biaya ini sesungguhnya dan sepenuhnya memang termasuk biaya perusahaan? Bagaimana dengan biaya pulsa? Biaya fasilitas mobil dan laptop para pemodal yang sudah dimiliki sebelum bisnis dibentuk?
Pengusaha skala besar sekalipun seringkali sulit memisahkan pengeluarannya dari pengeluaran perusahaan. Semakin sering dan aktif pemilik usaha mengurus usahanya, banyak biaya yang akan tercampur, seringkali dengan alasan sekalian jalan. Memang pada akhirnya keuntungan yang diperoleh usaha tersebut juga akan dinikmati para pemilik bukan? Lantas kenapa tidak boleh disatukan saja dari awal?
Fungsi utama dari segala bentuk pencatatan keuangan adalah kontrol dan analisis. Bagi pemilik usaha dan pihak-pihak internal, laporan keuangan akan digunakan untuk analisis dan penentuan strategi manajemen yang paling tepat sasaran. Adanya pemisahan biaya yang jelas akan membantu manajer mengetahui berapa biaya yang sesungguhnya dibutuhkan perusahaan dalam suatu periode tertentu untuk menghasilkan uang. Hal ini akan sangat berguna dalam banyak hal, misalnya untuk mengatur arus kas perusahaan dan mempersiapkan pertumbuhan pada periode selanjutnya. Bagi pihak eksternal seperti petugas pajak dan investor, data keuangan merupakan dasar dan acuan nilai moneter perusahaan. Ketidakakuratan laporan keuangan dapat membuat parteran kamu berisiko terkena sanksi denda atau bahkan kehilangan kredibilitas yang juga berpotensi merembet ke individu para pemilik bisnis. Karena itulah pemisahan pengeluaran pribadi dan perusahaan wajib diterapkan.
Lantas, bagaimana caranya memisahkan pengeluaran? Salah satu cara paling sederhana adalah dengan memisahkan rekening usaha dan rekening pribadi. Cara lainnya adalah dengan menggunakan sistem reimburse yang akan memeriksa setiap biaya sebelum memutuskan untuk membayarkan pengeluaran. Kedua cara ini sangat efektif dalam membuat laporan keuangan kamu akurat terpisah dari biaya pribadi.
Seluruh proses transaksi ini akan menjadi sangat sederhana bila kamu menggunakan Plomia. Kamu cukup mencatat seluruh pengeluaranmu ke empat kolom Excel seperti pada gambar berikut, dan unggah ke dashboard kamu di Plomia.com. Dalam sekejap kamu akan memiliki rangkuman terstruktur (neraca dan laba rugi) yang akan dengan jelas menampilkan seluruh pengeluaran-pengeluaranmu beserta keterangan transaksinya hanya bila di-klik. Dari situ, kamu bisa mengidentifikasi transaksi yang tidak sesuai—langsung di laporan keuanganmu—dengan lebih cepat dan nyaman, mudah ‘kan menyusun laporan keuangan di Plomia!
Oya, jangan lupa, sebagai bisnis yang memiliki tanggung jawab perpajakan, kamu juga perlu menyediakan bukti transaksi atau dokumen pendukung. Tentunya akan lebih sulit memisahkan dan mengarsip pengeluaran yang berada dalam satu bon yang sama. Oleh karena itu, bila pengeluaranmu benar-benar bersamaan dengan pengeluaran usaha, mintalah untuk memisahkan bon/kwitansi sesuai jumlah biaya yang memang merupakan porsi yang ditanggung perusahaan ya!
Semoga sukses selalu dan bertumbuh terus bersama Plomia.com. Sampaikan pertanyaan dan tanggapanmu di kolom komentar sosmed favoritmu dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Kembali ke Halaman Utama